Kamis, 13 Juni 2024

M4 MIKRO




1. Pendahuluan
[Kembali]
2. Tujuan[Kembali]
3. Alat dan Bahan  [Kembali]
1.     Arduino 

2.     Touch Sensor

3.     Water Sensor 

4. PH Sensor

5. Temperature Sensor

6. Rain Sensor

7. Motor DC

8. Motor Servo

9. Battery

10. Motor Driver (L293D)

11. LCD

12. Kabel Jumper

13. Buzzer

4. Dasar Teori [Kembali]

 

PWM (Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle adalah perbandingan antara waktu ON (lebar pulsa High) dengan perioda. Duty Cycle biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%).

 

·       Duty Cycle = tON / ttotal

·       tON = Waktu ON atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (high atau 1)

·       tOFF = Waktu OFF atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah (low atau 0)

·       ttotal = Waktu satu siklus atau penjumlahan antara tON dengan tOFF atau disebut juga dengan “periode satu gelombang”

Pada board Arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk PWM adalah pin yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11. Pin-pin tersebut merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau output analog. Oleh sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa dilakukan dengan perintah analogWrite();.

PWM pada arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500 siklus/ketukan dalam satu detik. Untuk setiap siklus, kita bisa memberi nilai dari 0 hingga 255. Ketika kita memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut tidak akan pernah bernilai 5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika kita memberikan nilai 255, maka sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak pernah 0 volt). Jika kita memberikan nilai 127 (kita anggap setengah dari 0 hingga 255, atau 50% dari 255), maka setengah siklus akan bernilai 5 volt, dan setengah siklus lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika memberikan 25% dari 255 (1/4 x 255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5 volt, dan 3/4 sisanya akan bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik.


1.     ADC (Analog to Digital Converter)

 

ADC atau Analog to Digital Converter merupakan salah satu perangkat elektronika yang digunakan sebagai penghubung dalam pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Fungsi utama dari fitur ini adalah mengubah sinyal masukan yang masih dalam bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital dengan bentuk kode-kode digital. Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan pada proses kerja ADC yaitu kecepatan sampling dan resolusi.

Kecepatan sampling menyatakan seberapa sering perangkat mampu mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital dalam selang waktu yang tertentu. Biasa dinyatakan dalam sample per second (SPS). Sementara Resolusi menyatakan tingkat ketelitian yang dimilliki. Pada Arduino, resolusi yang dimiliki adalah 10 bit atau rentang nilai digital antara 0 - 1023. Dan pada Arduino tegangan referensi yang digunakan adalah 5 volt, hal ini berarti ADC pada Arduino mampu menangani sinyal analog dengan tegangan 0 - 5 volt. Pada Arduino, menggunakan pin analog input yang diawali dengan kode A (A0- A5 pada Arduino Uno). Fungsi untuk mengambil data sinyal input analog menggunakan analogRead(pin);.

2.     Mikrokontroler

 

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, serta tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.




Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm.

1.     Komunikasi

4.1.  Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)

 

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.

Cara Kerja Komunikasi UART :

 

Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudian ditransfer secara parallel ke data bus penerima.

4.1.  Serial Peripheral Interface (SPI)

 

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega 328. Komunikasi SPI membutuhkan 3 jalur yaitu MOSI, MISO, dan SCK. Melalui komunikasi ini data dapat saling dikirimkan baik antara mikrokontroler maupun antara mikrokontroler dengan peripheral lain di luar mikrokontroler.

·       MOSI : Master Output Slave Input artinya jika dikonfigurasi sebagai master maka pin MOSI sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MOSI sebagai input.

·       MISO : Master Input Slave Output artinya jika dikonfigurasi sebagai master maka pin MISO sebagai input tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MISO sebagai output.

·       SCLK : Clock jika dikonfigurasi sebagai master maka pin CLK berlaku sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin CLK berlaku sebagai input.

SS/CS : Slave Select / Chip Select adalah jalur master memilih slave mana yang akan dikirimkan data.

 

 


Cara Kerja Komunikasi SPI :

 

Sinyal clock dialirkan dari master ke slave yang berfungsi untuk sinkronisasi. Master dapat memilih slave mana yang akan dikirimkan data melalui slave select, kemudian data dikirimkan dari master ke slave melalui MOSI. Jika master butuh respon data maka slave akan mentransfer data ke master melalui MISO.

4.2.  Inter Integrated Circuit (I2C)

 

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya.

Cara Kerja Komunikasi I2C :

 

Pada I2C, data ditransfer dalam bentuk message yang terdiri dari kondisi start, Address Frame, R/W bit, ACK/NACK bit, Data Frame 1, Data Frame 2, dan kondisi Stop.

·       Kondisi start dimana saat pada SDA beralih dari logika high ke low sebelum SCL.

·       Kondisi stop dimana saat pada SDA beralih dari logika low ke high sebelum SCL.

·       R/W bit berfungsi untuk menentukan apakah master mengirim data ke slave atau meminta data dari slave. (logika 0 = mengirim data ke slave, logika 1 = meminta data dari slave)

ACK/NACK bit berfungsi sebagai pemberi kabar jika data frame ataupun address frame telah diterima receiver.

 5.     Sensor

a.     Touch Sensor




b.     Water Sensor



  Water sensor adalah controller yang bisa mendeteksi volume air, tinggi air, serta kualitas air di dalam tangki, sungai, danau, dan sejenisnya dengan akurat dan mudah. Sensor ini merupakan perangkat yang bisa mematikan atau mengobarkan pompa air secara otomatis andai air mulai berakhir atau sudah nyaris penuh.

 

Jumlah Pin pada Sensor ini berjumlah 3 Yaitu :

1.      Pin Negatif (-)

2.      Pin Positif (+)

3.      Pin Data (S)

     C. PH Sensor


    pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. Kadar pH diukur pada skala 0 sampai 14.

       Dapat dilihat pada gambar diatas skala pH netral memiliki sifat basa sedangkan nilai pH netral memiliki nilai pH , bila nilai pH >7 menunjukan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukan derajat kebasaan tertinggi. 

 

Spesifikasi Sensor Asam 

       Pada perencanaa sensor pH yang akan digunakan adalah jenis Elektroda

(SKU : SEN0161) dari DF Robot dengan spesifikasi sebagai berikut : 

- Daya Modul : 5V

- Ukuran Modul : 43mm x 32mm

- Jarak pengukuran : 0-14.0 pH

- Pengukuran Suhu : 0-60 ºC

- Akurasi : ± 0.1pH (25ºC)

- Waktu tanggap : < 1 menit

- Ph Sensor dengan Kabel BNC

- Antarmuka pH 2.0 3 pin

- LED Indikator Data

 

 

Prinsip Kerja Sensor Ph 

 

    Prinsip kerja utama sensor pH meter terletak pada probe elektroda kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung elektroda kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastic memanjang diisi dengan larutan HCL. Didalam larutan HCL, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCL,kostantannya jumlah larutan HCL pada sistem ini membuat electrode Ag/AgCL memiliki nilai potemsial stabil.


a.     Temperature Sensor 

 

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

 

. Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:

·       Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

·       Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC

·       Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.

·       Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

·       Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

·       Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.

·       Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

·       Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

        Sensor suhu ini terkalibrasi dalam satuan celcius dan mampu membaca nilai suhu dari 0˚C100˚C dan memiliki paraeter bahwa setiap kenaikan 1˚C tegangan keluaran naik sebesar 10mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5V pada suhu 150˚C. Pada perancangan menggunakan mikrokontroler ATmega8535, ADC yang digunakan adalah 10 bit, artinya data yang dihasilkan dari konversi adalah 0-1023. Untuk mengeluarkan output ADC dari mikrokontroler menggnakan rumus sebagai berikut : Hasil konversi ADC = (Vin*1024)/Vref Hasil output sensor kemudian akan diolah oleh mikrokontroler ATmega8535 yang kemudian nilainya akan ditampilkan pada layar lcd. Pada perancangan kakikakinya, kaki 1 terhubung power (0-5V), pin 2 sebagai output sensor yang akan terhubung dengan mikrokontroller ATmega8535, sedangkan pin 3 terhubung dengan ground.

                                

Spesifikasi LM35 :

·         Dikalibrasi Langsung dalam Celcius (Celcius)

·         Faktor Skala Linear + 10-mV / ° C

·         0,5 ° C Pastikan Akurasi (pada 25 ° C)

·         Dinilai untuk Rentang Penuh −55 ° C hingga 150 ° C

·         Cocok untuk Aplikasi Jarak Jauh

·         Biaya Rendah Karena Pemangkasan Tingkat Wafer

·         Beroperasi Dari 4 V hingga 30 V

·         Pembuangan Arus Kurang dari 60-μA

·         Pemanasan Mandiri Rendah, 0,08 ° C di Udara Diam

·         Hanya Non-Linearitas ± ¼ ° C Tipikal

·         Output Impedansi Rendah, 0,1 Ω untuk Beban 1-mA 


Cara Kerja Sensor Suhu LM35 

Dalam praktiknya proses antarmuka sensor LM35 dapat dikatakan sangat mudah. Pada IC sensor LM35 ini terdapat tiga buah pin kaki yakni Vs, Vout dan pin ground. Dalam pengoperasiannya pin Vs dihubungkan dengan tegangan sumber sebesar antara 4 – 20 volt sementara pin Ground dihubungkan dengan ground dan pin Vout merupakan keluaran yang akan mengalirkan tegangan yang besarnya akan sesuai dengan suhu yang diterimanya dari sekitar.

Prinsip kerja alat pengukur suhu ini, adalah sensor suhu difungsikan untuk mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dengan kata lain panas yang ditangkap oleh LM35 sebagai sensor suhu akan diubah menjadi tegangan.

Source:

LM35 Datasheet

Diagram sirkuit ditunjukkan di atas. Secara singkat, ada dua transistor di tengah gambar. Yang satu memiliki sepuluh kali luas emitor yang lain. Ini berarti ia memiliki sepersepuluh dari kerapatan arus, karena arus yang sama mengalir melalui kedua transistor. Ini menyebabkan tegangan melintasi resistor R1 yang sebanding dengan suhu absolut, dan hampir linier melintasi rentang yang kita pedulikan. Bagian "hampir" ditangani oleh sirkuit khusus yang meluruskan grafik tegangan versus suhu yang sedikit melengkung.

Penguat di bagian atas memastikan bahwa tegangan di dasar transistor kiri (Q1) sebanding dengan suhu absolut (PTAT) dengan membandingkan keluaran kedua transistor. Amplifier di sebelah kanan mengubah suhu absolut (diukur dalam Kelvin) menjadi Fahrenheit atau Celsius, tergantung pada bagiannya (LM34 atau LM35). Lingkaran kecil dengan "i" di dalamnya adalah rangkaian sumber arus konstan. Kedua resistor dikalibrasi di pabrik untuk menghasilkan sensor suhu yang sangat akurat.     

Dilihat dari tipenya range suhu dapat dilihat sebagai berikut :

§  LM35, LM35A -> range pengukuran temperature  -55ºC hingga +150ºC.

§  LM35C, LM35CA -> range pengukuran temperature -40ºC hingga +110ºC.

§  LM35D -> range pengukuran temperature 0ºC hingga +100ºC. 

Kelebihan LM 35 :

§  Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150ºC

§  Low self-heating, sebesar 0.08 ºC

§  Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V

§  Tidak memerlukan pengkondisian sinyal

Kekurangan LM 35:

§  Membutuhkan tegangan untuk beroperasi.

grafik akurasi lm35 terhadap suhu:



c. Rain Sensor




5.       LCD


LCD (Liquid-Crystal Display) atau Penampil Kristal Cair adalah layar panel datar atau perangkat optik elektronik termodulasi yang menggunakan sifat modulasi cahaya dari kristal cair (liquid crystal) yang dikombinasikan dengan polarizer. Kristal cair tidak memancarkan cahaya secara langsung, melainkan menggunakan lampu latar atau reflektor untuk menghasilkan gambar berwarna atau monokrom.

Spesifikasi :

 

·       Format tampilan : 16 x 2 karakter

·       Pengontrol bawaan : ST 7066 (atau setara)

·       Siklus kerja : 1/16

·       5 x 8 titik termasuk kursor

·       Supply + 5 V (juga tersedia untuk + 3 V)

·       LED dapat digerakkan oleh pin 1, pin 2, pin 15, pin 16 atau A dan K

·       N.V. opsional untuk supply + 3 V

6.      Buzzer


Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer itu sendiri. Pada umumnya, buzzer ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar.

Spesifikasi :

 

·       Nilai tegangan : 6V DC

·       Tegangan pengoperasian : 4 hingga 8V DC

·       Arus : ≤30mA

·       Keluaran suara pada 10cm : ≥85dB

·       Frekuensi resonansi : 2300 ±300Hz

·       Nada : Berkelanjutan

·       Suhu operasional : -25°C hingga +80°C

·       Suhu penyimpanan : -30°C hingga +85°C

·       Berat : 2g


7. Battery


Baterai merupakan alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi serta mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai ialah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik melalui suatu reaksi elektrokimia, Redoks (Reduksi Oksidasi). Baterai yang biasa dijual

 

(disposable/sekali pakai) ini mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung ataupun kotak.

Spesifikasi :

 

·       Kapasitas nominal : 2200mAh (0.2Ca, debit)

·       Kapasitas minimum : 2100mAh (0.2Ca, debit)

·       Tegangan nominal : 3.7V

·       Metode pengisian : CC – CV (tegangan konstan dengan arus terbatas)

·       Pengisian arus : a. Biaya standar : 1300mA

b. Pengisian cepat : 2600mA

·       Waktu pengisian daya : a. Biaya standar : 3jam

b. Pengisian cepat : 2.5jam

·       Maks. mengisi arus : 2600mA

·       Maks. debit saat ini : 5200mA

·       Tegangan cut-off discharge : 2.75V

·       Berat sel : maks. 47.0g

·       Dimensi sel : a. Diameter (maks.) : 18.40mm

b. Tinggi (maks.) : 65.00mm

 

 

2.     Motor Driver

Motor driver adalah sebuah modul yang sering sekali digunakan untuk mengendalikan motor DC. Dengan menggunakan motor driver dapat dengan mudah mengendalikan baik itu kecepatan maupun arah rotasi 2 motor sekaligus. Motor driver dirancang menggunakan IC L298 Dual H-Bridge Motor Driver berisikan gerbang gerbang logika yang sudah sangat populer dalam dunia elektronika sebagai pengendali motor.

Spesifikasi :

• Tegangan supply: 4,5 V hingga 36 V

• Arus Keluaran: 600 mA Per Saluran

• Arus Keluaran Puncak: 1,2 A Per Saluran

• Tegangan Pasokan ke IC: 4,5 V hingga 7 V

• Waktu transisi: 300 ns (pada 5 V dan 24 V)

• Ukuran: 44 mm * 40 mm * 20 mm (P * L)


9. Motor Pump


Motor pump / pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi. Pada dasarnya motor pump sama dengan motor DC pada umumnya, hanya saja sudah di-packing sedemikian rupa sehingga dapat digunakan di dalam air.

Spesifikasi :

 

·       Nilai Tegangan : DC 12V

·       Beban : Air

·       Penyerapan air : 1L – 1.2L/min

·       Arus (dengan beban) : Kurang dari 320mA

·       Arus : 2.0LPM

·       Ukuran total : D27 x 75mm

·       Diameter lubang air : 6.5mm

·       Tekanan maksimum : Lebih dari 360mmHg

·       Kebisingan : Kurang dari <60dB

 


5. Percobaan [Kembali]
a. Prosedur [Kembali]
b. Hardware [Kembali]
c. Rangkaian Simulasi dan Prinsip kerja [Kembali]
d. Flowchart [Kembali]
e. video demo [Kembali]
f. Download File [Kembali]
Rangkaian Proteus [Klik disini]
Listing Program Master [Klik disini] Slave [Klik disini]
Datasheet Arduino Uno [Klik disini] 
Datasheet motor servo [Klik disini]
Datasheet buzzer [Klik disini]
Datasheet LCD 16x2 [Klik disini]
Datasheet potensiometer [Klik disini]
Datasheet LED [Klik disini]
Library Touch Sensor  Klik Disini
Library water Sensor Klik disini
Library ph Sensor Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

M4

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori Percobaan a. ...